Keramik atau ubin adalah material yang sering digunakan di berbagai area rumah, mulai dari lantai, dinding kamar mandi, hingga dapur. Keramik memiliki banyak keunggulan, seperti tahan lama, mudah dibersihkan, dan memiliki tampilan yang estetik. Namun, terkadang keramik bisa pecah atau retak tanpa ada benturan fisik yang jelas. Fenomena ini sering membuat pemilik rumah bingung dan khawatir. Lalu, apa yang menyebabkan keramik bisa pecah sendiri? Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa keramik bisa mengalami keretakan atau pecah tanpa sebab yang tampak.
Baca Juga : Ide Kamar Mandi di Bawah Tangga
1. Ketidaksempurnaan pada Proses Pemasangan
Salah satu penyebab utama keramik pecah sendiri adalah kesalahan pemasangan. Jika proses pemasangan tidak dilakukan dengan benar, keramik dapat tertekan atau mengalami ketegangan yang menyebabkan retakan atau bahkan pecah. Beberapa faktor yang berkontribusi pada masalah ini antara lain:
- Lem yang Tidak Merata: Penggunaan lem atau mortar yang tidak merata dapat menyebabkan keramik tidak menempel dengan sempurna pada permukaan. Ini dapat menyebabkan area tertentu di keramik menjadi lebih rapuh dan rentan pecah.
- Kelembaban yang Tidak Teratur: Jika lem yang digunakan tidak mendapatkan waktu cukup untuk mengering, kelembaban yang berlebih dapat mempengaruhi kekuatan ikatan antara keramik dan permukaan dasar, yang pada akhirnya menyebabkan keramik pecah.
- Keramik Tidak Rata: Jika permukaan yang dipasangi keramik tidak rata, maka keramik akan mengalami ketegangan yang berlebihan di titik-titik tertentu. Ketegangan ini dapat menyebabkan keramik retak atau pecah seiring waktu.
Baca Juga : Vampir Listrik: Fenomena Pemborosan Energi di Rumah Anda
2. Perubahan Suhu yang Ekstrem
Keramik memiliki sifat terpengaruh oleh perubahan suhu. Ketika suhu di sekitar keramik berubah secara drastis, terutama di daerah dengan perbedaan suhu yang ekstrem (seperti di luar ruangan atau di dapur), keramik bisa mengalami pemuaian dan penyusutan. Proses ini dapat menyebabkan retakan atau pecahnya keramik. Misalnya, pada musim panas yang sangat panas, atau saat suhu ruangan tiba-tiba berubah, keramik bisa mengalami ketegangan struktural yang akhirnya menyebabkan kerusakan.
3. Penggunaan Keramik yang Tidak Sesuai dengan Kebutuhan
Keramik memiliki berbagai jenis dan kualitas. Ada keramik yang dirancang untuk digunakan di area dengan lalu lintas tinggi, dan ada juga yang lebih cocok untuk area dengan sedikit aktivitas. Jika keramik yang digunakan di area yang tidak sesuai dengan fungsinya—misalnya, memilih keramik untuk dinding sebagai lantai—keramik tersebut bisa lebih mudah pecah. Keramik lantai harus lebih kuat dan lebih tahan terhadap beban, sedangkan keramik dinding lebih ringan dan mungkin tidak tahan terhadap tekanan yang diberikan.
4. Ketidakseimbangan Dalam Penataan atau Pemasangan di Lantai
Jika keramik dipasang di atas lantai yang tidak rata atau tidak stabil, maka keramik akan menghadapi tekanan yang tidak merata. Ketika ada pergeseran atau pemuaian di bawah keramik—seperti adanya pergerakan tanah atau getaran—keramik akan mendapatkan tekanan yang tidak proporsional, yang bisa menyebabkan keramik retak atau pecah. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa permukaan yang dipasang keramik sudah rata dan stabil sebelum pemasangan.
Baca Juga : Pentingnya Posisi Dapur dan Kamar Mandi yang Baik
5. Kualitas Keramik yang Buruk
Tidak semua keramik diproduksi dengan kualitas yang sama. Keramik berkualitas rendah atau yang diproduksi dengan bahan baku yang kurang berkualitas lebih rentan terhadap keretakan. Keramik yang diproduksi dengan proses yang tidak tepat, atau menggunakan bahan baku yang tidak standar, memiliki kemungkinan lebih besar untuk pecah dalam kondisi normal.
6. Aktivitas Berat atau Guncangan
Keramik di lantai sangat rentan terhadap guncangan berat atau benturan keras. Jika ada benda berat yang jatuh atau digerakkan dengan keras di atas keramik, hal ini dapat menyebabkan keramik pecah atau retak. Bahkan jika benda tersebut tidak langsung mengenai keramik, getaran dari benturan bisa cukup untuk merusak keramik.
7. Pengaruh Kelembaban Berlebih
Di ruangan dengan kelembaban yang tinggi, seperti kamar mandi atau area dapur yang sering terkena air, keramik bisa menyerap kelembaban melalui celah-celah yang ada antara keramik dan dasar lantai. Jika keramik terendam kelembaban dalam waktu yang lama, atau air merembes melalui celah pemasangan, ini dapat menyebabkan keramik melunak dan akhirnya pecah.
8. Penggunaan Pembersih Kimia yang Kuat
Beberapa pembersih kimia yang digunakan untuk membersihkan lantai atau dinding keramik bisa bersifat abrasif dan merusak lapisan pelindung keramik. Pembersih yang keras atau asam dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan luar keramik, membuatnya lebih rentan terhadap keretakan atau pecah.
Baca Juga : Inspirasi Desain Ruang Kerja di Rumah 2 Lantai
9. Efek Usia dan Keausan
Keramik yang telah digunakan dalam waktu yang lama juga bisa mengalami keausan. Seiring berjalannya waktu, keramik bisa mulai kehilangan daya tahannya akibat tekanan dan penggunaan sehari-hari. Ini bisa membuat keramik menjadi lebih rapuh dan mudah pecah.
10. Getaran dan Pergerakan Bangunan
Dalam beberapa kasus, pergerakan struktur bangunan akibat settling atau getaran yang disebabkan oleh kendaraan atau mesin berat di sekitar rumah juga bisa menyebabkan keramik pecah. Meskipun ini jarang terjadi, di daerah dengan tanah yang bergerak atau getaran yang konstan, keramik bisa mengalami kerusakan.
Cara Mencegah Keramik Pecah:
- Pastikan permukaan dasar tempat pemasangan keramik rata dan stabil.
- Gunakan keramik yang sesuai dengan fungsi dan lokasi pemasangan.
- Pilih lem atau mortar berkualitas tinggi dan pastikan pemasangan dilakukan dengan benar.
- Hindari pembersihan keramik dengan bahan kimia yang keras.
- Jaga suhu di dalam ruangan agar tidak terlalu ekstrem, dan pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik untuk menghindari kelembaban berlebih.
Kesimpulan
Keramik yang pecah tanpa alasan yang jelas sering kali disebabkan oleh faktor-faktor seperti kesalahan dalam pemasangan, perubahan suhu ekstrem, kualitas keramik yang buruk, atau bahkan aktivitas berat yang tidak terduga. Dengan memahami penyebab-penyebab ini dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, Anda bisa mengurangi kemungkinan keramik pecah dan memastikan umur pakai yang lebih lama.